PRAMOEDYA ANANTA TOER : BUMI MANUSIA
Roman
tetralogi baru mengambil latarbelakang dan cikal bakal nation Indonesia di awal
abad ke-20. Dengan membacanya waktu kita
dibalikkan sedemikian rupa dan di era membibitnya pergerakan nasional
mula-mula, juga pertautan rasa, kegamangan jiwa, percintaan, dan pertarungan
kekuasaan anonim para srikandi yang mengawal penyemaian bangunan nasional yang
kemudian kelak melahirkan Indonesia modern.
Roman bagian
pertama; Bumi Manusia, sebagai periode penyemaian dan kegelisahan dimana Minke
sebagai aktor sekaligus kreator adalah manusia berdarah priyayi yang semampu
mungkin keluar dari kepompong kejawaannya menuju manusia yang bebas dan
merdeka, di sudut lain membelah jiwa ke-Eropa-an yang menjadi symbol dan kiblat
dari ketinggian pengetahuan dan peradaban.
Pram
menggambarkan sebuah adegan antara Minke dengan ayahnya yang sangat sentimental:
Aku mengangkat sembah sebagaimana biasa aku lihat dilakukan punggawa terhadap
kakekku dan nenekku dan orangtuaku, waktu lebaran. Dan yang sekarang tak juga kuturunkan sebelum
Bupati itu duduk enak ditempatnya dalam mengangkat sembah serasa hilang seluruh
ilmu dan pengetahuan yang kupelajari tahun demi tahun belakangan ini. Hilang indahnya dunia sebagai mana dijanjikan
oleh kemajuan ilmu…..Sembah penganggungan pada leluhur dan pembesar melalui
perendahan dan penghinaan diri! Sampai sedatar
tanah kalau mungkin! Uh, anak-cucuku tak
kurelakan menjalani kehinaan ini.
“Kita kalah,
Ma,” bisikku
“Kita telah melawan,
Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.”
PENERBIT :
LENTERA DIPANTARA
KONDISI :
MASIH SEGEL
HARGA : Rp 51.000,00
Bagi yang
ingin membeli bisa sms di 0878-21348173 atau BB 21EB378C. Terima kasih :)
(Ingin
melihat list buku yang saya jual, search id taman.kurnia di kaskus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar